Berbagai
upaya telah dilakukan oleh para petani untuk menyelamatkan tanaman padi mereka
dari serangan hama yang sangat sulit diatasi ini. Petani di wilayah Desa Kuntili dibantu oleh Perangkat
Desa bahu - membahu melawan hama tersebut.
Dari pantauan penulis, saat pulang mudik ke kampung halaman di Gadog pada Lebaran Idul Fitri 1438H memang serangan hama tersebut terlihat cukup masiff. Kalau terlihat dari kejauhan hamparan sawah yang terbentang luas, tanaman padi yang mungkin baru berumur 30 hari memang tampak telihat hijau dan subur, tetapi kalau dilihat dari jarak terdekat banyak tanaman mati dan menguning daunnya.
melihat kondisi tanaman padi yang demikian, kami
jadi turut prihatin terhadap musibah yang terjadi dan menimpa para petani di
kampung halaman kami. Mungkin panen kali ini mereka tidak dapat mendapatkan hasil
yang memuaskan, malah-malah mungkin dihitung-hitung kalau lahan sawah yang
mereka garap adalah lahan sewa maka bisa dikatakan pastinya merugi. Modal untuk
sewa, mengolah lahan dan tanam serta yang lainnya munkin tidak tertutup oleh
hasil panen nantinya.
Serangan
hama wereng ini, kami lihat merata di wilayah Banyumas dan Cilacap. Dari pantauan
kami sewaktu melewati dan melintas di wilayah Nusawungu saat akan pergi ke
pantai selatan, terlihat banyak tanaman padi menguning dan tak mampu tumbuh dengan
subur akibat serangan hama wereng.
Atas musibah ini, Kepala
Desa (Kades) Kuntili selaku pengayom masyarakat saat menghadiri Acara Halal Bihalal
PWG mengajak kepada warga Desa Kuntili
khususnya warga Dusun I Gadog untuk tetap bersyukur, karena yang terpenting adalah
masih diberikan kesehatan.
Menurutnya, semua kejadian seperti musibah hama wereng
tersebut ada hikmahnya dan yang terpenting tetap berdoa dan bersabar, agar
Allah SWT selalu memberikan kesehatan kepada warga gadog, sehingga pada saat
musim tanam berikutnya diberikan kelancaran dan keberkahan.
“Dari Pemerintah Desa
sudah berupaya menyampaikan permasalahan kepada Dinas Pertanian dan Bupati,
namun belum ada tindak lanjutnya dikarenakan belum ada obat yang bisa mengatasi
hama yang memang cukup masif tersebut”, jelasnya.
Sebagai
anak seorang petani, jujur kami juga merasa sedih melihat musibah yang tengah
terjadi di kampung kami. Namun memang semua sudah ada yang mengatur, sehingga
kita sebagai hamba-Nya hanya bisa mengambil hikmah atas apa yang terjadi sebagaimana
Bapak Kades sampaikan diatas.